Laporan Best Practice Pkp Ipa Smp 2019

memiliki pola laporan best practice sangat diwajibkan bagi guru mata pelajaran IPA Sekolah Menengah Pertama penerima diklat PKP 2019

Berikut kami bagikan lk-9 pkp IPA Khusus untuk teman-teman guru mapel jenjang Sekolah Menengah Pertama yang belum sempat menciptakan dan mengupload kiprah diklat pengembangan kompetensi pembelajaran.

Sebelum lanjut perlu kami tekankan bahwa pembuatan kiprah ini sesuai dengan sistematika penulisan best practice pada juknis PKP 2019.

Contoh laporan best practice ini kami dapatkan dari seorang guru mata pelajaran IPA jenjang Sekolah Menengah Pertama yang kebetulan sebagai penerima diklat PKP, jadi sangat bisa dipakai sebagai refferensi.

Untuk guru Sekolah Menengah Pertama mata pelajaran lain menyerupai bahasa indonesia, IPS, seni budaya, bahasa inggris dan lainnya lihat disini

Contoh Laporan best practice PKP IPA Sekolah Menengah Pertama 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis sanggup menuntaskan best practice ini. Karya tulis ini berjudul ”Penggunaan Metode Windows Shopping pada Materi Gangguan Sistem Pencernaan dengan berorientasi pada pembelajaran HOTS “ yang diterapkan pada kelas VIII semester ganjil pada SMPN 1 .

Melalui penyusunan Best Practice ini penulis memamparkan pengalaman mengajar IPA dengan berorientasi HOTS pada sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan dalam hal ini penerima didik. Dalam Best Practice ini memuat langkah-langkah pembelajaran, dan aktivitas di dalam kelas yang menyenangkan.

Penulis mengucapkan banyak terimkasih kepada semua pihak yang telah membatu dan berkontribusi positip untuk terselesaikannya Best Practice ini sebagai Tugas Akhir PKP berbasis Zonasi yang di selengarakan pemerintah Kabupaten . Penulis juga menyadari dalam pembuatan Best Practice ini masih banyak kekurangannya alasannya yaitu keterbatasan waktu dan ilmu, oleh alasannya yaitu itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan karya tulis ini.

 

, November 2019

Penulis

 

 

DAFTAR ISI 

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................

KATA PENGANTAR .............................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................

  1. Latar Belakang Masalah ..............................................................................
  2. Jenis Kegiatan .............................................................................................
  3. Manfaat Kegiatan .......................................................................................

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN .......................................................................

  1. Tujuan dan Sasaran .....................................................................................
  2. Bahan/Materi Kegiatan ...............................................................................
  3. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan ........................................................
  4. Alat/Instrumen ............................................................................................
  5. Waktu dan Tenpat Kegiatan .......................................................................

BAB III HASIL KEGIATAN ........................................................................................

  1. Hasil ............................................................................................................
  2. Masalah yang Dihadapi ...............................................................................
  3. Cara Mengatasi ............................................................................................

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI .............................................................

  1. Simpulan .....................................................................................................
  2. Rekomendasi ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................

LAMPIRAN ....................................................................................................................

  1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
  2. Materi Pembelajaran
  3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
  4. Dokumentasi Kegiatan

 

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006 perihal standar isi satuan pendidikan dasar menengah, menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari pada pendidikan di Sekolah. IPA berafiliasi dengan cara mencari tahu perihal alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA dibutuhkan sanggup menjadi wahana bagi penerima didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pelaksanaan pembelajarannya, IPA harus dirancang sesuai dengan kebutuhan, karakter,dan kemampuan siswa. Tidak bisa hanya dilakukan dengan sekedar transfer ilmu (transfer knowledge) dari guru ke siswa. Tetapi harus mengarahkan penerima didik untuk berfikir kritis dan sanggup menuntaskan masalahnya sendiri atau problem solving yang disebut dengan pembelajaran higher order thinking skill. Selain itu, berdasarkan hasil temuan Depdiknas proses pembelajaran IPA selama ini masih berorientasi pada penguasaan teori dan hafalan. Metode pembelajaran yang terlalu berorientasi kepada guru cenderung mengabaikan hak-hak dan kebutuhan siswa, sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan dan mencerdaskan kurang optimal.

Pembelajaran era 21 telah mengalami banyak pergeseran, diantaranya dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada penerima didik. Tidak dipungkiri pada pembelajaran konvensional, tahun-tahun sebelumnya lebih berpusat pada guru. Gurulah yang aktif dalam pembelajaran, sehingga penerima didik hanya menyimak dan mendengarkan saja. Kalau di dalam bahasa jawa istilahnya “ anteng sedheku “. Peserta didik harus duduk damai , tangan dilipat di atas meja. Metode yang dipakai gurupun cenderung untuk metode ceramah. Mengajar IPA pun seakan-akan menjadi pelajaran sejarah IPA. Hal ini tentu banyak kelemahannya, alasannya yaitu kemampuan penerima didik untuk mendengar dan menyimak tentu berbeda-beda.

Salah satu model pembelajaran yang berorientasi HOTS yaitu discovery learning, Model pembelajaran penemuan (discovery learning) diartikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi ketika siswa tidak disajikan informasi secara eksklusif tetapi siswa dituntut untuk mengorganisasikan pemahaman mengenai informasi tersebut secara mandiri. Siswa dilatih untuk terbiasa menjadi seorang yang saintis (ilmuan). Mereka tidak hanya sebagai konsumen, tetapi dibutuhkan pula bisa berperan aktif, bahkan sebagai pelaku dari pencipta ilmu pengetahuan. Selan itu penulis juga berbagi metode Windows Shopping, Pembelajaran ini lebih menekankan pada ketrampilan sosial penerima didik, dan dibutuhkan penerima didik menjadi lebih aktif dan terlibat eksklusif dalam proses melalui “shopping “ atau belanja antar kelompok. Di final pembelajaran dibutuhkan penerima didik mendapat belanjaan komplit , tentunya dengan konfirmasi dan penguatan dari guru selaku fasilitator.

Oleh alasannya yaitu penulis dalam proram Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) akan memperbaiki pembelajaran yang di tuangkan dalam Best Practice dengan judul Penggunaan Metode Windows Shopping materi Gangguan Pencernaan pada Manusia dengan berorientasi pada pembelajaran HOTS.

Jenis Kegiatan

Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini yaitu aktivitas pembelajaran IPA Kelas VIII semester ganjil dalam pokok bahasan perubahan zat dan dengan judul Penggunaan Metode Windows Shopping pada Materi Gangguan Sistem Pencernaan dengan berorientasi pada pembelajaran HOTS “ .

Manfaat Kegiatan

Manfaat penulisan Best Practice yaitu meningkatkan kompetensi penerima didik dalam Kompetensi Dasar Menganalisis sistem pencernaan pada insan dan memahami gangguan yang berafiliasi dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan.

 

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

 

  1. Tujuan dan Sasaran

Tujuan penulisan best practice ini yaitu untuk mendeskripsikan best practice penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS).

Sasaran pelaksanaan best practice ini yaitu Peserta didik kelas VIII A Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 sebanyak 30 orang.

  1. Bahan/Materi Kegiatan

Bahan yang dipakai dalam best practice pembelajaran ini yaitu materi kelas VIII Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020 pada pokok bahasan Gangguan Sistem Pencernaan, dengan rincian KD sebagai berikut :

3.5 Menganalisis system pencernaan pada insan dan memahami gangguan yang berafiliasi dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan.

  • Menyajikan hasil penyelidikan perihal pencernaan mekanis dan kimiawi.

 

  1. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan

Cara yang dipakai dalam pelaksanaan best practice ini yaitu menerapkan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Discovery Learning dan metode Windows Shopping.

Berikut ini yaitu langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan :

  1. Pemetaan Kompetensi dasar

3.5 Menganalisis system pencernaan pada insan dan memahami gangguan yang berafiliasi dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan.

  • Menyajikan hasil penyelidikan perihal pencernaan mekanis dan kimiawi.
  1. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi

IPK pendukung

3.5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis zat kuliner yang dibutuhkan oleh manusia.

3.5.2 Menjelaskan fungsi jenis-jenis zat kuliner bagi manusia.

3.5.3 Mengidentifikasi kandungan zat kuliner pada makanan.

3.5.4 Mengidentifikasi organ-organ sistem pencernaan pada manusia.

3.5.5 Menjelaskan proses pencernaan pada manusia.

3.5.6 Menentukan fungsi organ-organ system pencernaan pada proses Pencernaan pada manusia.

IPK Kunci

3.5.7 Menganalisis proses dan hasil pencernaan secara mekanik pada manusia.

3.5.8 Menganalisis proses dan hasil pencernaan secara kimiawi pada manusia

3.5.9 Menjelaskan gangguan yang berafiliasi dengan system pencernaan manusia.

3.5.10 Menjelaskan upaya dalam memelihara kesehatan system pencernaan manusia.

 

  1. Pemilihan Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang dipilih dalam Best Practice ini yaitu Discovery Learning dengan Metode Windows Shopping.

 

  1. Merencanakan aktivitas Pembelajaran sesuai dengan Model Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci aktivitas pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak DL.

Berikut ini yaitu planning aktivitas pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model DL

TAHAP PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan

(persiapan/orientasi)

v Guru mengucapkan salam

v Peserta didik berdoa dengan dipimpin oleh ketua kelas

v Peserta didik membaca ayat Al-Quran

v Guru mengecek kehadiran penerima didik

v Peserta didik melaksanakan aktivitas literasi membaca

10 menit

 

Apersepsi

v Pesrta didik menjawab pertanyaan yang disiapkan

Guru

1. pernahkah kalian merasa sakit perut alasannya yaitu diare ?

2. apa penyebab dari sakit perut tersebut?

3. apa yang kalian lakukan jikalau mencicipi gigi sakit ?

4. apa upaya semoga tidak sakit gigi ?

 

Jawaban yang dibutuhkan dari penerima didik

1. pernah

2. kuliner pedas, dan bakteri

3. diberikan obat pereda nyeri

4. menjaga kesehatan lisan dengan rajin menggosok gigi

- Mengingatkan siswa untuk duduk sesuai kelompok

yang telah di bentuk sebelumnya

v Guru mengingatkan penerima didik untuk duduk sesuai kelompok yang telah dibuat sebelumnya.

Motivasi

 

 

 

 

Guru memberikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan dilakukan, metode yang dipakai serta penilaiannya.

B. Kegiatan Inti

Sintak Model Pembelajaran 1

pemberiann rangsangan

(Stimulation

v Guru menayangkan gambar-gambar pola insan yang mengalami kelainan/penyakit yang berafiliasi dengan sistem pencernaan menyerupai :busung lapar, obesitas, keracunan makanan, dll

v Guru meminta siswa untuk mengamati gambar-gambar tersebut

v

 

 

 

5 menit

Pembelajaran 2 pertanyaan atau identifikasi duduk kasus (problem statement)

v Peserta didik di bimbing oleh guru menciptakan pertanyaan dari tayangan gambar banyak sekali penyakit.

§ Apa sajakah penyebab terjadinya gangguan sistem pencernaan ?

§ Makanan apa saja yang sanggup mengganggu sistem pencernaan ?

§ Makanan apa saja yang sanggup mengatasi sistem pencernaan ?

§ Bagaimana cara mengatasi gangguan sistem pencernaan ?

§ Apa yang terjadi jikalau gangguan siste pencernaan tidak segera di atasi?

v Peserta didik menciptakan hipotesis atau tanggapan sementara dari pertanyaan yang telah mereka susun.

10 menit

Sintak Model 3 pengolahan data

(data collection)

 

 

v Peserta didik mendengarkan instruksi Guru perihal aktivitas yang akan dilakukan yaitu menelaah artikel mengenai banyak sekali macam jenis gangguan sistem pencernaan

v Guru membagikan lembar aktivitas penerima didik

v penerima didik di dalam kelompoknya berdiskusi untuk mendeskripsikan akhir yang ditimbulkan dari permasalahan yang terdapat di artikel, beserta proposal upaya pencegahannya di kertas karton.

v Meminta penerima didik mengunjungi kelompok lain untuk mendiskusikan hasil telaah artikel dengan membawa buku catatan untuk menuliskan hasil temuan penting dari setiap kelompok. Di setiap kelompok terdapat satu penjaga yang akan mempresentasikan hasil pekerjaannya dan menjawab pertanyaan temannya.

v Guru membimbing setiap kelompok selama melaksanakan diskusi secara bergiliran, dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan percobaan yang dilakukan sambil melaksanakan penilaian perilaku dan psikomotor penerima didik.

v Peserta didik memperhatikan pertanyaan-pertanyaan pada lembar aktivitas dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut berdasarkan data hasil pengamatan

v Guru memperlihatkan pertanyaan untuk mengajak penerima didik mengingat materi gangguan sistem pencernaan.

 

(Guru melaksanakan penilaian dalam proses diskusi dengan memperhatikan rubric yang telah dikembangkan baik penilaian sikap,

keterampilan dan pengetahuan)

25 menit

Sintak Model 4

Pengolahan Data

(Data processing)

 

v Guru memfasilitasi siswa melaksanakan, mencatat, mengolah, dan menafsirkan data hasil percobaan perubahan fisika dan kimia

v Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengenai data pengamatan hasil percobaan perubahan fisika dan kimia

v Guru mengajak penerima didik di masingmasing kelompok untuk menganalisis dan merumuskan simpulan perubahan fisika dan perubahan kimia berdasarkan hasil percobaan

 

(Guru melaksanakan penilaian dalam proses percobaan dengan memperhatikan rubric yang telah dikembangkan baik penilaian sikap,

keterampilan dan pengetahuan)

20 menit

Sintak Model 5

Pembuktian

(verification)

v Peserta didik membandingkan hipotesis awal dengan simpulan hasil pengolahan data percobaan.

v Meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk memberikan temuan penting melalui aktivitas diskusi kelas.

 

5 menit

Sintak Model 6

Menarik Kesimpulan

(Generalization)

 

v Peserta didik menyimpulkan pembuktian dari hasil diskusi

v Peserta didik mempresentasikan pembuktian dari hasil percobaan

v Peserta didik melaksanakan tanya jawab dari hasil presentasi kelompok lain dengan bimbingan guru

v Peserta didik bersama guru menyimpulkan berdasarkan hasil diskusi mengenai pencegahan gangguan sistem pencernaan :

1. mempertahankan berat tubuh ideal

2. memperbanyak kuliner berserat

3. rutin olahraga

4. mencukupi asupan cairan

5. tidak mengejan terlalu keras ketika BAB

6. tidak menunda jikalau hendak BAB

7. menghindari konsumsi alkohol

v Guru memperlihatkan penguatan akhir

v Peserta didik mengerjakan soal penilaian yang diberikan Guru untuk mengukur sejauh mana pengetahuan

15 menit

A. Kegiatan Penutup

 

v Peserta didik menciptakan resume dengan bimbingan guru

v Guru memberi penghargaan pada kelompok terbaik

v Peserta didik mengajukan pertanyaan untuk menguatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran hari ini

v Peserta didik melaksanakan refleksi terhadap proses aktivitas pembejaran hari ini.

v Peserta didik mendapat informasi planning pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

v Peserta didik mendapat penguatan pendidikan huruf dari guru

10 menit

 

  1. Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 4 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran mencakup RPP, materi ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan aktivitas literasi, penguatan pendidikan huruf (PPK), dan kecakapan era 21.

 Media dan Instrumen

Media yang dipakai dalam pembelajaran ini yaitu Lembar Kerja Peserta Didik mengenai Gangguan Sistem Pencernaan, gambar penyakit yang berhubugan dengan Sisem Pencernaan dan artikel menganai gangguan sistem pencernaan.

Instrumen yang dipakai Instrumen yang dipakai dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil mencar ilmu siswa dengan memakai (a) tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat.

 Waktu dan Tempat Kegiatan

Praktek Best Practice ini di laksanakan pada hari kamis tanggal 31 November 2019 bertempat di kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1.

 

BAB III

HASIL KEGIATAN

 

  1. Hasil Kegiatan

Hasil yang sanggup diilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut.

  1. Proses pembelajaran ini menerapkan model Discovery Learning dan dengan metode Windows Shopping, penerima didik menjadi lebih aktif dan menumbuhkan saling bekerja sama untuk menuntaskan permasalahan yang diberikan guru. Aktivitas model pembelajaran dengan metode ini menerapkan penerima didik untuk aktif selama proses pembelajaran.
  2. Pada pembeajaran sebelumnya penulis belum menerapkan pembelajaran HOTS masih memakai metode ceramah penerima didik selama proses pembelajaran cenderung kurang aktif walaupun tujuan pembelajaran tercapai. Sedangakan jikalau di terapkan dengan pembelajaran HOTS dan dengan metode windows shopping penerima didik menjadi lebih bisa berfikir kritis selama aktivitas diskusi dan menjadi lebih tanggung jawab untuk menuntaskan tugasnya alasannya yaitu akan dibandingkan dengan kelompok lain hasilnya.
  3. Dengan menerapakan pembelajaran yang HOTS juga penerima didik dilatih untuk memecahkan masalahnya sendiri atau problem solving untuk menuntaskan LKPD yang disediakan guru maupun dikaitkan dengan penerapan kehidupan sehari-hari.

 

  1. Masalah yang dihadapi

Masalah yang dihadapi selama proses pembelajaran dengan memakai metode Windows Shopping yang berorientasi HOTS yaitu penerima didik masih belum terbiasa alasannya yaitu terbiasa dengan memakai metode ceramah jadi guru masih terus mengarahkan penerima didik untuk melatih dan menggali informasi sehingga alokasi waktu yang dibutuhkan tidak sesuai dengan Rencana Program Pembelajaran yang sudah dibuat.

 

  1. Cara mengatasi Masalah

Untuk mengatasi duduk kasus yang dihadapi penulis dalam pembelajaran ini yaitu harus lebih sabar melatih dan mengarahkan penerima didik untuk menyelesaiakan duduk kasus atau problem solving dan berdikari dalam mencari informasi yang dibutuhkan pada ketika proses pembelajaran. Selain itu juga penerima didik diberikan instruksi betapa pentingnya model pembelajaran yang berorientasi HOTS di jenjang sekolah yang akan tiba ketika mereka sudah lulus Sekolah Menengah Pertama dan untuk kehidupan sehari-hari.

 

Bab IV

Kesimpulan dan Rekomendasi

 

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa :

  1. Pembelajaran dengan model Discovery Learning dan dengan Metode Windows Shopping layak di jadikan sebagai pembelajaran yang berorientasikan Higher Order Thinking Skill (HOTS) alasannya yaitu sanggup meningkatkan kemampuan penerima didik dalam mentrasfer pengetahuan, berfikir kritis, dan menuntaskan masalah.
  2. Pada penyusunan RPP pun dibuat secara sistematis dan cermat yang didalamnya berorientasi HOTS dan terdapat kecakapan era 21 yang memuat PPK dan literasi.

 

Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.

  1. Guru seharusnya mempunyai penemuan model pembelajaran yang lebih menyenangkan siswa tidak terpaku hanya dengan 1 model pembelajaran saja dan mempunyai banyak rujukan sumber mencar ilmu yang lain tidak hanya buku guru dan buku siswa yang akan menunjang kemampuan profesional guru pada ketika proses pembelajaran.
  2. Siswa dibutuhkan untuk menerapkan kemampuan berpikir kritis dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan mencar ilmu dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam.
  3. Dukungan konkret sekolah, menyerupai penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk berlangsungnya pembelajaran HOTS dan untuk mendesiminasikan best practice ini semoga menambah wawasan guru lain perihal pembelajaran HOTS.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Download file lengkap laporan best practice PKP IPA Sekolah Menengah Pertama 2019, Unduh

Demikian Informasi laporan best pactice Sekolah Menengah Pertama dari guru-baik.Com, Semoga bisa bermanfaat.


Sumber https://guru-baik1.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel