Apa Itu Best Practice, Bagaimana Tehnik Penulisan Dan Penerapannya

Best practice salah satu laporan yang menjadi kiprah lembar kerja pada diklat PKP, menjadi pokok utama yang akan kami bahas pada goresan pena ini.

Mungkin bagi akseptor diklat yang telah mengenyam pendidikan dan latihan ihwal bagaimana cara meningkatkan kompetensi pembelajaran, dimana salah satu nya ihwal best practice dan penerapannya dilingkungan pendidikan.

Kata best practice sudah sangat familiar bagi guru akseptor PKP.

Namun bagi guru yaang belum sempat mengikuti diklat ini pastilah bertanya-tanya ihwal :

Apa itu best practice..?

Bagaimana penerapan best practice di dalam pendidikan..?

Dan Bagaimana caranya menciptakan laporan best practice yang notabene sebagai lembar kerja (LK-9) salah satu kiprah yang harus dikumpul diakhir diklat PKP.

Baiklah kita mulai coba jawab pertanyaannya satu persatu.

Apa itu Best Practice..?

Best Practice ialah sebuah karya tulis yang menceritakan pengalaman terbaik dalam menuntaskan sebuah permasalahan yang dihadapi oleh pendidik dan tenaga kependidikan sehingga bisa memperbaiki mutu layanan pendidikan dan pembelajaran.

Best practice sesungguhnya merupakan tindakan-tindakan pemecahan problem yang bersifat efektif dan keuntungannya bisa dirasakan oleh sekolah, tindakan ini tidak tergantung dari kecil atau besarnya sebuah gebrakan akan tetapi tindakan yang taktis dan praktis.

Bagaimana penerapanya dalam lingkungan sekolah..?

Best practice seharusnya diterapkan di segala lini lingkungan pendidikan, mulai dari siswa, guru dan juga kepala sekolah, yang pada pada dasarnya sebuah tindakan mudah yang inovatif dan bermanfaat bagi sekolah.

Beberapa pola best practice disekolah ibarat : meningkatkan kedisiplinan warga sekolah melalui penerapan budaya malu, peningkatan kesadaran warga sekolah dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah melalui Gerakan Pungut Sampah, peningkatan kemampuan guru dalam menyusun manajemen pembelajaran dan mengelola pembelajaran melalui diskusi grup terfokus KKG sekolah, dan sebagainya.

Bagaimana Cara menciptakan laporan best practice..?

Untuk menciptakan laporan best practice, hal yang pertama kali harus dipahami ialah sistematika atau kerangka penulisan yang telah tertuang dalam juknis best practice.

Dimana secara umum sistematika penuisan best practice terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

1. Bagian Awal

Bagian awal terdiri atas

  • halaman judul;
  • lembaran persetujuan;
  • kata pengantar;
  • daftar isi,
  • abstrak atau ringkasan,
  • daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran (bila ada).
  • Lembar persetujuan ditandatangani disahkan dan oleh Kepala Dinas/Atasan Langsung/Kepala Dinas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani bidang pendidikan.

2. Bagian Isi

Bagian isi terdiri atas:

a. Bab I Pendahuluan:

  • Menjelaskan ihwal latar belakang timbulnya masalah, rumusan dan pendekatan masalah, tujuan, dan manfaat.
  • Dalam latar belakang diuraikan mengapa problem itu timbul dan bagaimana mengatasi problem yang terjadi serta justifikasi bahwa problem tersebut sangat penting untuk dipecahkan, mengingat dampak terhadap proses pengawasan/pendidikan sangat signifikan.
  • Dalam pendekatan problem diuraikan banyak sekali cara dalam mengatasi masalah, jelaskan bahwa cara pemecahan problem yang dipilih ialah yang terbaik (inovatif, ekonomis, lestari).
  • Tujuan dan manfaat supaya diuraikan sesuai dengan identifikasi masalah, proses pemecahan dan manfaat hasil yang diperoleh. Bab II Kajian Teori/Tinjauan Pustaka
  • Bab ini berisi ihwal teori-teori yang digunakan untuk menganalisis hasil penyelesaian permasalahan yang dilakukan dalam pengawasan/pendidikan. Kajian teori/tinjauan pustaka sanggup berupa laporan hasil penelitian/best practice terdahulu yang relevan dengan tema best practice yang sedang dilakukan baik dalam artikel dalam jurnal ilmiah maupun dalam bentuk buku.

Bab III Pembahasan Masalah

Pembahasan problem harus didukung data yang ada di sekolah/guru binaannya. Pada Bab ini harus ada kejelasan wangsit atau gagasan orisinil penulis yang terkait dengan upaya pemecahan problem dan sudah berhasil diterapkan. Langkah-langkah pembahasan problem antara lain:

  • menjelaskan bagaimana cara pemecahan problem yang menguraikan langkah-langkah atau cara-cara dalam memecahkan masalah, termasuk hambatan-hambatan yang harus diatasi yang dituangkan secara rinci. seperti: (1) melaksanakan penilaian diri ihwal cara dan taktik apa yang selama ini telah dilaksanakan; dan (2) melaksanakan penilaian terhadap output dan outcome (dampak). Dengan melaksanakan penilaian diri tersebut sanggup ditemukan gap (kesenjangan) antara teori atau regulasi dengan pelaksanaan dan/atau hasil pengawasan sekolah sehingga muncul wangsit dan motivasi untuk mengatasi kesenjangan tersebut demi memecahkan problem yang dihadapi dalam pelaksanaan kiprah pokok kepala sekolah dan pengawas sekolah, sehingga meningkatkan kualitas pelaksanaan dan hasil pengembangan sekolah dan kiprah pengawasan. menuliskan bagaimana, langkah/metode yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah, ihwal alat dan atau instrumen yang digunakan, daerah dan waktu, forum mana yang menunjang pelaksanaan sehingga aktivitas tersebut dinyatakan sebagai Praktik Terbaiknya dalam memecahkan problem dan juga dihubungkan dengan kajian teori/tinjauan pustaka yang menunjang.
  • menunjukkan keaslian, kejelasan, dan kecermelangan ide/gagasan terkait dengan upaya pemecahan masalah. Uraian ini merupakan inti goresan pena best practice.
  • menguraikan hasil yang dicapai dan indikator berikut harus dijelaskan supaya laporannya dikatagorikan sebagai best practice.
  • menjelaskan bahwa jadinya luar biasa (outstanding) dengan membanding data data yang ada baik disekolah sendiri maupun sekolah lain.
  • menjelaskan bahwa langkah yang ditempuh cukup inovatif (aspek apanya). Inovatif berarti langkah yang diambil tidak ibarat biasanya yang dilakukan orang.
  • menguraikan bahwa jadinya dikatagorikan lestari/tidak sesaat. Contoh: keberhasilan yang dicapai atas usahanya telah berlangsung beberapa tahun bahkan semakin meningkat.
  • menjelaskan bahwa langkah langkah yang diambil sangat efisien dan ekonomis.
  • menguraikan ihwal hasil pemecahan yang telah dilakukan harus didukung (lampirkan) dengan data yang benar

Bab IV Simpulan dan Saran

  • Bab ini berisi uraian ihwal hal-hal yang sanggup dipetik sarinya dari pengalaman berharga tersebut. Simpulan diikuti dengan saran atau rekomendasi ditujukan kepada pihak-pihak terkait dengan pemecahan problem tersebut.

Bagian Penunjang

Bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiranlampiran ihwal semua data yang digunakan untuk menunjang goresan pena ini anatara lain:

  • Daftar Hadir
  • Foto kegiatan
  • Contoh instrumen yang telah diisi (jika perlu)
  • Media/alat yang digunakan
  • Hasil best practice (antara lain: hasil kerja guru binaan, bukti yang menggambarkan perubahan sesudah melaksanakan best practice,)

Best practice sebagai salah satu karya tulis ilmiah tentu mempunyai manfaat yang sangat baik bagi tenaga pendidik maupun akseptor didik. Dimana best practice bisa menjadi sumber pembelajaran bagi keduanya. Serta kalau seorang tenaga pendidik sering menciptakan laporan best practice tentu akan mengasah keterampilan mereka dalam segi penulisan karya ilmiah.

Dengan adanya laporan best practice yang dibentuk oleh tenaga pendidik tentu akan meningkatkan kreativitas dan inovatifnya, sehingga dibutuhkan model pendidikan ini bisa menjadi bibit-bibit kerangka pendidikan yang baik di masa depan.

Terkait laporan best practice teman-teman guru sanggup melihat misalnya disini

Terima Kasih telah bersedia membaca goresan pena ini, semoga apa yang saya tulis sanggup berkenan dihati pembaca dan selalu memperlihatkan manfaat.

Refferensi :

  • https://www.kompasiana.com/idrisapandi/5ac5c1eacbe5230e1d5c0132/teknik-menulis-best-practice-bagi-pendidik-dan-tenaga-kependidikan?page=all
  • Ditjen GTK kemdikbud 2018 : Penulisan best practice pdf

Sumber https://guru-baik1.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel