Tahun 2021 Un Dihapuskan | Aplikasikan Asesmen Kompetensi Dan Survei Huruf

Assesment dan survey abjad hadir sebagai pengganti ujian nasional yang merupakan aktivitas pembelajaran (metode penilaian baru) untuk pesesrta didik tahun 2021 mendatang

Kebijakan gres dari nadiem anwar makariem perihal pengganti UN ini merupakan salah satu dari empat pont yang di ubah dari 4 point merdeka belajar

Tentu saja dengan tujuan sanggup memperbaiki mutu pendidikan Indonesia dimasa yang akan datang

Sebenarnya terobosan mendikbud ini patut mendapat apresiasi dari seluruh lapisan yang terkait dan juga masyarakat semoga semoga perubahan ini menjadi sebuah revolusi pendidkan "best practice" untuk arah kemajuan sumber daya insan terbaik melalui pengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi serta kompetensi lain yang lebih relevan dengan Abad 21, sebagaimana tercermin pada Kurikulum 2013.

Mengapa UN Dihapuskan?

Ada 3 hal yang melatar belakangi mengapa UN ini akan dihapuskan sebagaimana yang telah kami simpulkan menurut tanya jawab perihal penggantian ujian nasional tahun 2021

1. UN dinilai tidak sejalan dengan tujuan pembelajaran yaitu HOTS pada masa 21 yang tercermin dalam kurikulum 2013 (lebih banyak mengandung soal berpikir tingkat rendah)

2. UN kurang mendorong metode pengajaran guru dalam pengembangan berpikir tingkat tinggi sehingga diharapkan metode pengajaran yang lebih inovatif dan beorientasi pada budi bukan hafalan.

3. UN dinilai kurang optimal dalam memperbaiki mutu pendidikan nasional alasannya dilakukan diakhir jenjang (kebutuhan siswa tidak bisa diidentifikasi).

sehingga menurut 3 hal diatas UN harus dihapuskan dan diganti dengan metode gres yang bisa memperbaiki kekurangan ujian nasional yang diterapkan selama ini

Asesmen Kompetensi Minimum dan Survey karakter

Asesmen kompetensi adalah metode penilaian untuk mengukur kompetensi bernalar yang sanggup dipakai untuk menuntaskan duduk perkara di aneka macam konteks, baik personal maupun profesional(pekerjaan).

Untuk ketika ini kompetensi apa saja yang akan diukur masih dikaji, namun contohnya yaitu kompetensi bernalar perihal teks (literasi) dan angka (numerasi).

Survei Karakter adalah penilaian untuk mengukur aspek-aspek lain yang mencerminkan penerapan Pancasila di sekolah. Hal ini meliputi aspek-aspek abjad siswa(seperti abjad pembelajar dan abjad gotong royong) dan iklim sekolah (misalnya iklim kebinekaan, sikap bullying, dan kualitas pembelajaran).

Sehingga sanggup disimpulkan bahwa fungsi utamanya yaitu sebagai alat pemetaan mutu, asesmen kompetensi dan survei training Pancasila ini belum tentu dilaksanakan setiap tahun, dan belum tentu harus diikuti.

itulah sedikit pemaparan perihal apa itu assesmen kompetensi dan survei kometensi dan mengapa UN Dihapuskan.

Sebenarnya banyak sekali pro dan kontra terkait peniadaan UN pada tahun 2021 ini yang berasal dari setiap kalangan namun hal ini memang sudah menjadi suatu bumbu revolusi yang memang selalu ada sebangai penyedap tujuan perubahan kearah kemajuan pendidikan Indonesia yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai petisi selama ini

Memang benar hal yang disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X dewan perwakilan rakyat RI Dede yusuf : "Merubah sistem usang tidak mudah. Ada infrastruktur yang akan berubah nantinya. Harus dipersiapkan dulu pola penggantiannya, disosialisasikan dulu, dan didiskusikan dengan DPR, termasuk dimana anggaran penggantinya. Makara niscaya tidak bisa tahun ini".

Sehingga Sudah bisa dipastikan persiapan mendikbud Nadiem yang dilakukan untuk merubah UN pada tahun 2021 ini sudah dangat matang

Untuk lebih terang perihal peniadaan UN silahkan simak dalam tanya jawab berikut ini yang kami sadur dari situs kemedikbud.go.id

Versi PDF, UNDUH

Akhir Kata

Demikian gosip seputar peniadaan UN tahun 2021 yang berhasil kami rangkum semoga bermanfaat. Terima kasih.
Sumber https://guru-baik1.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel