CARA MEMBUAT PERMEN JELLY YUPI KENYAL
Resep Permen Jelly Yupi Sederhana Aneka Rasa Buah Spesial Asli Enak. Permen yupi memiliki kekenyalan yang seperti karet yang disukai anak-anak, remaja ABG sampai orang dewasa karena rasanya memang enak dan berwarna-warni menarik serta unik. Apakah ada resep permen jelly tanpa gelatin? mungkin ada bahan yang dapat menggantikan gelatin sapi atau gelatin hewan lainnya, yaitu gelatin dari tanaman atau tumbuhan, tapi tidak akan sesempurna permen jelly yupi dalam hal kekenyalannya, menurut agama islam gelatin hewan ini adalah haram, makanya sulit mendapatkan sertifikasi halal MUI. Ada yang mencoba membuat permen jelly kenyal menggantikan bahan gelatin dengan nutrijel atau nutrijelly, sehingga disebut resep permen jelly nutrijel akan tetapi masih tetap berbeda untuk hasil kekenyalannya, kata ncc ahli permen gula jelly agar-agar.
Gambar Permen Jelly Warna Warni |
Rasa buah pada permen jelly buah roll menggunakan essen buah. Essen buah adalah aroma yang dihasilkan dari aneka buah-buahan. Misalnya seperti contoh artikel buah naga, mangga, jeruk, apel, dsb. Ada juga yang menggunakan atau mencampur permen jelli dengan bahan lidah buaya, maka jadilah permen jeli lidah buaya, tentu rasanya lebih enak. Anda juga dapat membuat permen jelly rainbow dengan warna pelangi yang unik dan wow menariknya.
Di Indonesia, gelatin masih merupakan barang impor, negera pengimpor utama gelatin adalah Eropa dan Amerika. Menurut data BPS 1997, secara umum terjadi pemanfaatan dalam industri pangan dan farmasi. Dalam industri farmasi, gelatin digunakan sebagai bahan pembuat kapsul. Dalam industri pangan, gelatin pun sekarang marak digunakan.
Gelatin adalah produk alami yang diperoleh dari hidrolisis parsial kolagen. Gelatin merupakan protien yang larut yang bisa bersifat sebagai gelling agent (bahan pembuat gel) atau sebagai non gelling agent. Sumber bahan baku gelatin dapat berasal dari sapi (tulang dan kulit jangat), babi (hanya (kulit) dan ikan (kulit). Karena gelatin merupakan produk alami, maka diklasifikasikan sebagai bahan bangan bukan bahan tambahan pangan.
Menurut data dari SKW Biosystem suatu perusahaan gelatin multinasional bahwa produk gelatin dunia pada tahun 1999 sebanyak 254.000 ton terdiri dari sumber kulit jangat sapi sebanyak 28.7 %, kulit babi sebanyak 41.4% serta kontribusi tulang sapi sebesar 29.8 %, dan sisanya dari ikan.
Gelatin komersial yang ada di pasaran dikategorikan sebagai gelatin tipe A dan tipe B. pengelompokan ini berdasarkan jenis prosesnya, yaitu proses perendaman asam dan basa. Proses perendaman asam menghasilkan gelatin tipe A dan perendaman basa menghasilkan gelatin tipe B. gelatin tipe A umumnya berasal dari kulit babi yang memiliki titik isoelektrik (titik pengendapan protein) pada PH yang lebih tinggi (7.5 – 9.0) dari PH isoelektrik gelatin tipe b (4.8 – 5.0). Sedangkan gelatin tipe B biasanya bersumber dari kulit jangat sapi dan tulang sapi. Sedangkan gelatin ikan dikategorikan sebagai gelatin tipe A. dalam perkembangannya, proses pembuatan gelatin yang berasal dari tulang dapat dilakukan juga dengan menggunakan cara asam yang lebih sederhana yang akhirnya juga menggeser PH isoelektrik pada sekitar 5.5 – 6.0.
Secara ekonomis, proses asam lebih disukai dibandingkan dengan proses basa. Hal ini karena peresndaman yang dilakukan dalam proses asa relatif lebih singkat yaitu (3-4 minggu) dibanding dengan proses basa (sekitar 3 bulan).
Setelah mengalami perendaman bahan dinetralkan untuk kemudian diekstraksi dan dipekatkan (evaporasi). Bahan yang telah mengalami pemekatan dikeringkan untuk kemudian mengalami proses penggilingan tau penghancuran menjadi partikel yang lebih kecil atau sesuai dengan standar tertentu.
PEMANFAATAN GELATIN
Dari daata SKW biosystem, penggunaan gelatin dalam industri non pangan sejumlah 100.000 metrics ton digunakan pada industri pembuatan film foto sebanyak 27.000 ton, untuk kapsul lunak sebanyak 22.600 ton, untuk produksi cangakang capsul (hadr capsul) sebanyak 20.200 ton serta dalam dunia farmasi dan teknis sebanyak 12.000 ton dan 6.000 ton.
Penggunaan gelatin dalam industri pangan masih menurut sumber di atas adalah sebesar 154.000 metrics ton, dimana penggunaan terbesar adalah industri konfeksioneri yaitu sebesar 68.000 ton selanjutnya untuk produk jelli sebanyak 36.000 ton. Untuk industri daging dan susu memiliki jumlah penggunaan gelatin yang sama yaitu sebesar 16.000 tom dan untuk kelompok produk low fat (semisal margarin) dan makanan fungsional (food supplement) memeliki kontribusi penggunaan gelatin yang sama yaitu sebesar 4.000 ton.
Aplikasi sejumlah gelatin (254.000 metrics ton, 1999) pada industri pangan (60%) dan non pangan (40%), dikontribusikan oleh gelain yang bersumber dari babi sebanyak 40% dan sapi (termasuk tulang dan kulit) sebesar 60%. Pada industri pangan jumlah penggunaan gelatin yang disumbangkan oleh babi sebesar 27% dan dari sapi sebesar 33%. Sedangkan untuk industri farmasi yang menggunakan gelatin yang berasal dari babi sebesar 7% dan yang berasl dari sapi sebesar 12%.
Jika ditinjau dari selisish persentase kontribusi gealtin sapi dan babi dalam industri pangan maupun farmasi persentase tersebut bukan merupakan selisih yang cukup besar dibandingkan dengan presentase konsumen muslim yang hanya boleh menggunakan gelatin yang bersumber dari sapi.
GELATIN DAN ALTERNATIFNYA
Gelatin disebut miracle food. Hal ini disebabkan karena gelatin memiliki fungsi yang masih sulit digantikan dalam industri pangan maupun obat-obatan. Salah satu keunggulan yang paling terkenal adalah bisa memiliki sifat melting in the mouth. Ini sifat yang paling disukai oleh hampir semua pengusaha industri pangan.
Namun demikian, tidak berarti gelatin sama sekali tidak bisa digantikan dalam industri pangan maupun farmasi. Penggunaan hidrokoloid yang bersumber dari tanaman sudah banyak dikembangkan dalam rangka menggantikan peran gelatin. Sungguhpun sejauh ini hasilnya tidak sesempurna gelatin, tapi sudah cukup memadai. Misalnya ada sebuah perusahaan permen chewy yang dulunya menggunakan gelatin, sekarang telah mendapat sertifikat Halal MUI setelah menggantikan gelatin dengan beberapa sumber hidrokoloid. Jadi, walaupun hasil akhirnya tidak mirip, peran gelatin dapat digantikan dengan mengkombinasikan beberapa sumber hidrokoloid. Dan penggunaannya bersifat aman dalam konteks kehalalan karena bersumber dari tanaman. Selain itu alternatif lain yang saat ini masih terus dikembangkan adalah gelatin yang bersumber dari ikan. Berikut kumpulan rahasia aneka kreasi dan variasi olahan resepi permen jelly agar agar kenyal lembut dan empuk sajian sedap istimewa lengkap dengan cara bikin sendiri di rumah ala rumahan (Homemade) yang simple mudah dan praktis step by step anti gagal yang ekonomis untuk konsumsi sendiri maupun untuk jualan usaha bisnis aneka permen jelly tanpa gelatin halal atau pakai gelatin, tanpa dijemur.
Sumber : Jurnal Halal LP POM MUI
RESEP PERMEN JELLY
BAHAN :
- 100 gram gelatin
- 200 ml air panas
- 150 gram glukosa
- 1 sendok makan citrunzur
- 1 sdt pengering
- 600 gram gula kastor
- Essen buah secukupnya
- Pewarna makanan secukupnya
- 160 ml air hangat
CARA MEMBUAT PERMEN JELLY YUPI ASLI :
- Aduk bahan Gelatin dan air panas hingga tercampur rata, didihkan glukosa dan air hangat dan segera masukkan gelatin dan air panas yang sudah dicampur, aduk dengan api kecil kurang lebih 10 menit.
- Angkat beri citrunzur , bagi menjadi beberapa bagian masing-masing diberi warna dan perasa.
- Tuang adonan pada cetakan yang telah diolesi dengan minyak.
- Angin-anginkan selama 24 jam, keluarkan dari cetakan dan letakkan pada nampan yang telah diberi castor sugar yang telah diayak menjadi butiran yang lebih halus. Simpan atau kemas dengan rapi dan menarik.
- Glukosa terbuat dari gula buah, hampir sama seperti simpel sirup tetapi lebih kental dan padat
- Gelatin terbuat dari sari tulang hewan, hati-hati dalam memilih gelatin (pilih yang halal) biasanya pakai gelatin sapi.
- Gula kastor memiliki warna lebih putih dan butiran halus
- Pengering teksturnya hampir sama dengan baking powder, belinya di toko bahan kue.
- Pewarna dan Essens, pilih yang untuk makanan khusus untuk permen kering dan basah.